Laman

Minggu, 11 Maret 2012

Sejarah Pertentangan Soekarno-Hatta dan pengaruhnya terhadap kebijakan politik Indonesia 1956-1965


Hadi Hartanto. 2005. Skripsi jurusan sejarah, Fakultas ilmu sosial, Universitas Negeri Semarang.
Soekarno-Hatta merupakan dua tokoh besar Indonesia yang jasa-jasanyakepada bangsa Indonesia tidak bisa dilupakan begitu saja. Sebagai seorangmanusia biasa Sokarno-Hatta bukanlah seorang manusia yang sempurna, olehkarenanya kedua tokoh ini mempunyai kekurangan dibalik kelebihan yangdimiliki oleh keduanya. Soekarno mempunyai kelebihan karena Ia pandai dalamberorasi dalam menggerakan massa dengan jumlah yang cukup besar, sedangkanHatta merupakan seorang administrator yang ahli dalam penyelenggaraan Negaranamun tidak terampil dalam menghadapi massa.

Latar belakang kedua tokoh ini ikut membentuk karakter perjuanganmereka. Soekarno memperoleh pendidikan di dalam negeri sedangkan Hattamemperoleh pendidikan di Barat, dalam perjuangan melawan pemerintahankolonial Soekarno cenderung bersikap radikal (non kooperatif) berbeda denganHatta yang selalu bersikap kooperatif sehingga mendapat simpati dari kaumoposisi di parlemen Belanda.
Penelitian ini mengkaji tentang sejarah pertentangan Soekarno Hatta mulaidari keduanya terlibat dalam organisasi pergerakan sampai keduanya duduk dalampemerintahan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan politikindonesia tahun 1956-1965 serta mengetahui sejarah pertentangan Soekarno-Hatta, khususnya pada pandangan-pandangan dan pemikiran-pemikiran keduatokoh ini dan pengaruhnya terhadap kebijakan politik Indonesia.
Pertentangan antara Soekarno-Hatta telah muncul sejak keduanya aktifdalam organisasi pergerakan kemerdekaan. Soekarno aktif dipergerakan dalamnegeri sedang Hatta aktif di Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda. Perjuangannasionalis yang dilakukan oleh Hatta mendapatkan reaksi dari pemerintahBelanda, ia di suruh mempertanggungjawabkan kegiatan politiknya di hadapanMajelis Hakim yang menyidangnya. Dalam pembelaannya Hatta mulaimenyerang pemerintahan kolonial dengan tulisannya yang khas dan menarik,kemudian ia dibebaskan oleh pemerintahan Belanda. Momentum ini mengangkatnama Hatta di Percaturan politik nasional dan menjadi saingan serius bagiSoekarno yang menjadi pemimpin pergerakan di Tanah Air.
Orientasi politik Soekarno-Hatta mempunyai perbedaan yang sangattajam. Soekarno terus berfikiran untuk melanjutkan perjuangan revolusinya, diposisi yang lainnya Hatta berfikiran lain dengan lebih menginginkan untuk segeramenghentikan revolusi, dan disusul dengan pembangunan manusia kearah yanglebih maju.
Kedua tokoh ini selalu saja terlibat dalam pertentangan pendapat sampaikeduanya memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus1945. Pasca proklamasi kemerdekaan pertentangan keduanya bukannya meredatetapi malah semakin meruncing. Munculnya maklumat wakil presiden No X menggambarkan perbedaan pandangan keduanya semakin meruncing. Soekarnoyang terispirasi dengan ide-ide mengenai suatu negara yang dipimpin olehseorang penguasa tunggal berbeda pandangan dengan Bung Hatta yang menilaibahwa suatu negara yang baik itu bersifat liberal.
Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan bisa memberikan deskripsilain mengenai pemikiran kedua tokoh besar Indonesia yang lebih dikenal sebagaiFounding Fathers. Yang nantinya bisa merangsang bagi peneliti lain mengkajisecara lebih cermat lagi.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Yangsemuanya ada empat tahap yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi danhistoriografi. Sehingga nantinya bisa menghasilkan karya yang bisa di konsumsiuntuk menambah ilmu tentang sejarah pertentangan Soekarno-Hatta danpengaruhnya terhadap kebijakan politik Indonesia tahun 1956-1965.
Penelitian ini memperoleh hasil bahwa pertentangan Soekarno-Hattaterjadi sejak keduanya aktif sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia sampai padamasa demokrasi Parlementer. Dimana pada waktu itu Bung Hatta menggundurkandiri dari pemerintahan yang merupakan akumulasi dari pertentangannya denganSoekarno.
Pertentangan Soekarno-Hatta ternyata membawa dampak terhadapkebijakan politik Indonesia. Konfigurasi politik mempengaruhi lahirnya suatukebijakan politik, oleh karenanya pertentangan Soekarno-Hatta merupakan salahsatu faktor dari berbagai faktor lainnya yang mempengaruhi keluarnya kebijakanpolitik Indonesia tahun 1956-1965.\
Dampak dari adanya pertentangan Soekarno-Hatta adalah berkembangnyakekuasaan otoriter (Absoluth) yang dilakukan oleh Soekarno pasca di tinggalkanBung Hatta. Hatta dikenal sebagai penyeimbang atau pengontrol Soekarno agartidak terlalu otoriter. Akibatnya munculah kebijakan-kebijakan politik yangmembawa Indonesia ke Era Demokrasi Terpimpin. Pertentangan Soekarno-Hattamembawa pengaruh terhadap kebijakan politik Indonesia baik dibidang ekonomi,politik maupun sosial dan budaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar