Hadi
Hartanto. 2005. Skripsi jurusan sejarah, Fakultas ilmu sosial, Universitas
Negeri Semarang.
Soekarno-Hatta merupakan dua tokoh besar Indonesia yang jasa-jasanyakepada
bangsa Indonesia tidak bisa dilupakan begitu saja. Sebagai seorangmanusia biasa
Sokarno-Hatta bukanlah seorang manusia yang sempurna, olehkarenanya kedua tokoh
ini mempunyai kekurangan dibalik kelebihan yangdimiliki oleh keduanya. Soekarno
mempunyai kelebihan karena Ia pandai dalamberorasi dalam menggerakan massa
dengan jumlah yang cukup besar, sedangkanHatta merupakan seorang administrator
yang ahli dalam penyelenggaraan Negaranamun tidak terampil dalam menghadapi
massa.
Latar
belakang kedua tokoh ini ikut membentuk karakter perjuanganmereka. Soekarno
memperoleh pendidikan di dalam negeri sedangkan Hattamemperoleh pendidikan di
Barat, dalam perjuangan melawan pemerintahankolonial Soekarno cenderung
bersikap radikal (non kooperatif) berbeda denganHatta yang selalu bersikap
kooperatif sehingga mendapat simpati dari kaumoposisi di parlemen Belanda.
Penelitian
ini mengkaji tentang sejarah pertentangan Soekarno Hatta mulaidari keduanya
terlibat dalam organisasi pergerakan sampai keduanya duduk
dalampemerintahan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan
politikindonesia tahun 1956-1965 serta mengetahui sejarah pertentangan
Soekarno-Hatta, khususnya pada pandangan-pandangan dan pemikiran-pemikiran
keduatokoh ini dan pengaruhnya terhadap kebijakan politik Indonesia.
Pertentangan
antara Soekarno-Hatta telah muncul sejak keduanya aktifdalam organisasi
pergerakan kemerdekaan. Soekarno aktif dipergerakan dalamnegeri sedang Hatta
aktif di Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda. Perjuangannasionalis yang
dilakukan oleh Hatta mendapatkan reaksi dari pemerintahBelanda, ia di suruh
mempertanggungjawabkan kegiatan politiknya di hadapanMajelis Hakim yang
menyidangnya. Dalam pembelaannya Hatta mulaimenyerang pemerintahan kolonial
dengan tulisannya yang khas dan menarik,kemudian ia dibebaskan oleh
pemerintahan Belanda. Momentum ini mengangkatnama Hatta di Percaturan politik
nasional dan menjadi saingan serius bagiSoekarno yang menjadi pemimpin
pergerakan di Tanah Air.
Orientasi
politik Soekarno-Hatta mempunyai perbedaan yang sangattajam. Soekarno terus
berfikiran untuk melanjutkan perjuangan revolusinya, diposisi yang lainnya
Hatta berfikiran lain dengan lebih menginginkan untuk segeramenghentikan
revolusi, dan disusul dengan pembangunan manusia kearah yanglebih maju.
Kedua
tokoh ini selalu saja terlibat dalam pertentangan pendapat sampaikeduanya
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus1945. Pasca
proklamasi kemerdekaan pertentangan keduanya bukannya meredatetapi malah
semakin meruncing. Munculnya maklumat wakil presiden No X menggambarkan
perbedaan pandangan keduanya semakin meruncing. Soekarnoyang terispirasi dengan
ide-ide mengenai suatu negara yang dipimpin olehseorang penguasa tunggal
berbeda pandangan dengan Bung Hatta yang menilaibahwa suatu negara yang baik
itu bersifat liberal.
Manfaat
dari penelitian ini adalah diharapkan bisa memberikan deskripsilain mengenai
pemikiran kedua tokoh besar Indonesia yang lebih dikenal sebagaiFounding
Fathers. Yang nantinya bisa merangsang bagi peneliti lain mengkajisecara lebih
cermat lagi.
Metode
yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Yangsemuanya ada empat
tahap yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi danhistoriografi. Sehingga
nantinya bisa menghasilkan karya yang bisa di konsumsiuntuk menambah ilmu
tentang sejarah pertentangan Soekarno-Hatta danpengaruhnya terhadap kebijakan
politik Indonesia tahun 1956-1965.
Penelitian
ini memperoleh hasil bahwa pertentangan Soekarno-Hattaterjadi sejak keduanya
aktif sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia sampai padamasa demokrasi
Parlementer. Dimana pada waktu itu Bung Hatta menggundurkandiri dari
pemerintahan yang merupakan akumulasi dari pertentangannya denganSoekarno.
Pertentangan
Soekarno-Hatta ternyata membawa dampak terhadapkebijakan politik Indonesia.
Konfigurasi politik mempengaruhi lahirnya suatukebijakan politik, oleh
karenanya pertentangan Soekarno-Hatta merupakan salahsatu faktor dari berbagai
faktor lainnya yang mempengaruhi keluarnya kebijakanpolitik Indonesia tahun 1956-1965.\
Dampak
dari adanya pertentangan Soekarno-Hatta adalah berkembangnyakekuasaan otoriter
(Absoluth) yang dilakukan oleh Soekarno pasca di tinggalkanBung Hatta. Hatta
dikenal sebagai penyeimbang atau pengontrol Soekarno agartidak terlalu
otoriter. Akibatnya munculah kebijakan-kebijakan politik yangmembawa Indonesia
ke Era Demokrasi Terpimpin. Pertentangan Soekarno-Hattamembawa pengaruh
terhadap kebijakan politik Indonesia baik dibidang ekonomi,politik maupun
sosial dan budaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar